Rumah Sakit Di Depok

Seiring dengan bertambahnya populasi penduduk Depok dan semakin meningkatnya kebutuhan akan kesehatan, sekarang di wilayah Depok sudah banyak sekali rumah sakit swasta, tentu hal ini dapat mengantisipasi meningkatnya kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat Depok dan sekitarnya. Hampir di setiap wilayah Depok ada rumah sakit, tinggal kita yang menentukan akan mendatangi rumah sakit mana yang sesuai dengan keinginan kita, tentu dilihat dari sisi jauh dekatnya rumah sakit dari tempat tinggal, dokter yang praktek di rumah sakit tersebut, jenis pelayanan yang diterima/menerima asuransi, fasilitas dan masih banyak lagi pertimbangan ketika kita memutuskan memilih satu rumah sakit sebagai tempat berobat diri sendiri atau keluarga.

Saya pribadi yang pertama kali menjadi pertimbangan dalam menentukan rumah sakit tentunya pertama kali di lihat adalah dokter yang praktek, lalu melihat apakah rumah sakit  menerima jaminan asuransi dari tempat suami bekerja *harus dong, krn pengobatan sekarang mahal 😉 dan pelayanan dari rumah sakit tersebut. Berikut adalah pengalaman saya berobat untuk keluarga saya di beberapa rumah sakit yang pernah saya kunjungi mulai dari kontrol kehamilan dan pengobatan keluarga saya :

Graha Permata Ibu/GPI

Termasuk dalam rumah sakit yang paliiiiiiiiiiiing dekat lokasinya dengan tempat tinggal saya. Jujur saya tidak terlalu sreg kalau berobat disini, kalau kondisi URGENT baru saya kesini, sampai saat ini hanya hitungan jari aja saya datang ke rs tersebut. Mengapa?

karena dokter anaknya nggak familiar buat saya, pernah coba hanya satu dokter anak yang sreg dihati saya (dalam hal komunikasi dengan dokter), setelah mencoba 2 dokter anak di GPI saya kembali lagi ke Hermina jika anak-anak sakit, walaupun hanya beberapa kali rawat jalan pilihan sebagai rawat inap juga pernah saya lakukan itupun waktu anak saya terpaksa harus rawat inap saya minta rujukan dari hermina untuk di rawat di GPI  karena anak2 masih kecil jadi mau cari tempat yang dekat biar gampang bolak baliknya, yang kedua waktu anak ke-4 saya terpaksa rawat perina karena kadar bilirubinnya tinggi, akhirnya GPI jadi pilihan itupun saya minta rujukan dari RS HGA dengan alasan yang sama : cari yang dekat, dan ketika anak yang pertama harus operasi Hernia, dengan alasan yang sama tentunya, cari yang dekat 😀

Untuk berobat rawat jalan, di GPI harus banyak bersabaaaarrrrrr, terutama untuk jenis pembayaran via jaminan Asuransi (Lippo Medicare)….huhuhuhu nggak banget deh, saya enggak tau sistemnya di sana bagaimana, sistem antrian pembayaran bagaimana, karena pernah saya ke kasir untuk melakukan pembayaran (asuransi) tapi dilayani paling akhir, dari ruang praktek masih rame/keluar ruangan praktek dokter jam 20.30 dipanggil di kasir hampir jam 22.00 padahal yang antri di kasir itu nggak banyaaaakkk….huuwaaaaaa kapok banget deh kalau harus berobat di GPI, satu lagi yang membuat saya makin menjauhi GPI adalah Apotiknya nggak mau nerima resep yang bisa di HER/ulangan dari rumah sakit lain dengan alasan karena ada antibiotiknya,,,,padahal itu jelas-jelas resep yang bisa di ulang dari dokter anak di Hermina, akibat telat kasih obat ini, infeksi telinga anak saya kambuuuhhhh. 😥

 

Rumah Sakit Mitra Keluarga Depok

Jika Anda sebagai peserta jaminan asuransi, maka siapkanlah diri anda untuk banyak bersabaaaarr…..apalagi jika kondisi sedang ramai  ^_^ sistem di RS mitra ini sangaaaat bagus, semua sudah sistem komputerisasi, antrian pendaftaran sudah dipisah antara pendaftar melalui pembayaran pribadi dengan pendaftar melalui jaminan asuransi, hanya sajaaaaa, untuk pembayaran jaminan asuransi antrinya terlaluuuu lamaaaa, dan loket pendaftaran dengan loket pembayaran masih satu tempat. Satu lagi kekurangannya adalah, karena sistem komputerisasi, jika kita konsul ke dokter sepertinya dokternya terlalu cuek untuk mendengarkan keluhan pasien, karena dokternya fokus ke komputer yang ada di depannya sambil mengetik,,,jadi ada rasa gimanaaaa gituuuuu.  Tapi saya selalu ke RS MKD untuk konsul pengobatan anak saya yg paling kecil ke dokter spesialis THT  ^_^

 

Rumah Sakit Hermina Depok

Termasuk rumah sakit langganan mulai dari pemeriksaan kehamilan, melahirkan dan berobat anak-anak, saya suka dengan sistem pembayaran dan antriannya, nggak pake lama, kecuali antrian obat dan antrian dokter  yaaaaa….. 😀 dan tentunya alasan ke rs Hermina adalah ada dokter Huda Hilman ^_^ walaupun orang lain pada  bilang antrian di dokter huda lamaaaaa, pasien banyak, tapi saya sukaaaaaa, beliau care, mau mendengarkan keluhan dan sistem pembayaran dengan jaminan asuransi nggak pake ribet dan nggak pake lama. Pernah ngalamin waktu melahirkan anak ke-4 naik kelas perawatan karena kelas jaminannya full 😀

 

Rumah Sakit Hasanah Graha Afiah (HGA)

Ini terpavoriiiiittt versi saya loohhh, memang dibanding ke 3 rumah sakit di atas, lokasi HGA ini yang terjauuuh dari tempat tinggal saya. Yang membuat saya suka adalah karena dr Huda juga praktek disini, dan antrian pasiennya nggak sebanyak antrian di Hermina.

Itu pengalaman saya membawa 4 anak saya berobat di beberapa rumah sakit, tentu pengalaman tiap orang berbeda-beda. Dan yang lebih penting adalah jangan menjadikan rumah sakit sebagai ‘supermarket’ yang sakit sedikit kerumah sakit, jadilah orang tua yang bijak dengan mengupayakan pengobatan dari rumah jika tidak dalam kondisi darurat, tetapi kalau dalam waktu 3 hari sakit/demam tidak ada perubahan segeralah menemui dokter dan yang lebih penting adalah bagaimana mengupayakan pola hidup sehat dalam keluarga agar tercipta keluarga yang sehat baik rohani dan jasmani ^_^ seperti pepatah ‘lebih baik mencegah daripada mengobati’

3 thoughts on “Rumah Sakit Di Depok

  1. (Mohon Maaf, saya Ijin Share juga experiences yg baru saja saya alami ketika menjenguk orang di rumah sakit GPI, dan saya sudah email ke mailserver RS. GPI Beji Depok).

    Kepada Yth,
    Management RS. Graha Permata Ibu-Beji Depok.

    UP: Nurse Head/Kepala Perawat
    CC : Audit & Compliance Hospital

    Salam Hormat,
    Hari ini Senin, 06 Maret 2017 pada jam 17: 50 WIB saya sedang menjenguk adik saya Febri P Juliana di ruang 211 (GLADIOL).

    Pada saat saya menjenguk adik saya, saya datang bersama ibu saya dari rumah ke RS. Graha Permata Ibu.

    Saya berterimakasih kepada Negara saya Indonesia, karena pemerintahan memberlakukan sistem BPJS sehingga meringankan masyarakat luas bilamana berobat ke Rumah Sakit.

    Waktu saya menjenguk adik saya, posisi ibu saya duduk dikursi, dan saya duduk di sebelah kasur pasien yang kebetulan sedang kosong/di sebelah tempat tidur adik saya.

    Ada 2 (dua) orang suster datang, dan salah satu suster langsung Blafing/Mocking By the Statement seperti ini : ” KASURNYA JANGAN DIDUDUKIIINNN, KAN GIMANA NANTI KALO ADA PASIEN BARU DATANG, KAN JIJIK”

    Saya mengakui bila saya “Salah” duduk di kasur pasien yang sedang kosong tadi. (Memang sama sekali belum ada pasien baru di kasur yg saya duduki tsb).

    Tapi saya sampai saat ini masih saja berfikir, apakah saya ini seperti sampah sekali, atau sejenis barang yang kotor sehingga Suster yang berpendidikan tsb mengatakan JIJIK sama saya?

    Jika ingin warning orang yang salah mohon di pergunakan etika kata2 yang manusiawi, apalagi wanita tersebut adalah suster/perawat sebagai salah satu pelayan yang melayani sepenuh hati.

    Rumah Sakit Graha Permata Ibu-Beji Depok, sering saya recommended kpd orang2 kolega/teman/saudara saya. Akan tetapi entah kenapa, baru pertama kali saya di bilang JIJIK waktu duduk di kasur oleh seorang suster RS Graha Permata Ibu, Lt.2 Ruang GLADIOL 211.

    Saya memaafkan suster tersebut sepintas hati saya. Meski ada kekecewaan yang cukup mendalam tentang hinaan yang mungkin tidak disadari suster RS. Graha Permata Ibu BEJI-Depok kepada saya.

    Mohon dilakukan Coaching terhadap salah satu perawat di Nurse Station Ruang GLADIOL tsb.
    Karena dengan salah-salah perkataan pada saat kita sedang berseragamkan seorang pelayan/perawat RS, maka kita juga harus berbicara dengan santun dan Tidak Membuat Orang lain/Pasien maupun Keluarga Pasien sampai sakit Hatinya karena perkataan “JIJIK” tadi.

    Saya mohon maaf jika saya ada kesalahan dalam pengaduan ini,
    Saya tidak tahu dengan ini saya memberi masukan atau Kritik kepada bagian pelayanan rumah sakit.
    Terserah kebijakan RS. Graha Permata Ibu saja.
    Disini saya tidak menyebutkan nama Suspect Suster/nurse yg saya maksud. Sebab saya tidak ingin dirinya mengalami celaka, biarlah sesuatu yang baik mengajar kepada Mulutnya agar santun dalam berolah vokal dan tidak membuat sakit hati sesamanya dengan kata2nya.

    Demikian tulisan ini saya buat tepat pada saat saya sedang di luar pintu 211 GLADIOL, karena SAYA merasa TIDAK PANTAS BERADA DIDALAM RUANGAN TERSEBUT, sebab mungkin Keberadaan saya Menjijikan Suster/Next Nurse yang datang selanjutnya.

    Terimakasih saya ucapkan kepada Team Management Rumah Sakit GRAHA PERMATA IBU – BEJI DEPOK
    Semoga semakin benar-benar seperti salah satu Slogannya “Melayani dengan Hati”.

    Best Regards,

    Donald Richard

    • Terima Kasih sudah berbagai cerita Pak Donald Richard.
      Saya pun punya pengalaman terbaru di GPI, intinya karena kasus darurat jatuh di sekolah, Dan perlu penanganan yang ceoat

    • Terima Kasih sudah berbagai cerita Pak Donald Richard.
      Beberapaa waktu lalu saya pun punya pengalaman terbaru di GPI, intinya karena kasus darurat anak jatuh di sekolah, yang mengakibatkan pelipis mata atas dan bawah robek jadi perlu penanganan yg cepat, saya pun menginstruksikan ke wali kelasnya untuk membawa ke ruang sakit terdekat (saat itu saya sedang berada diluar) tp kekecewaan yg saya dapatkan, selama berada di UGD Anak saya tidak diberikan obat anti nyeri dan dibiarin begitu saja dengan alasan menunggu jadwal dokter specialist mata (Krn Luka robek serius, Anak saya perlu penanganan dari Dr specialist mata) alasan mereka tidak memberikan obat nyeri setelah saya tanyakan adalah : krn katanya nanti di Dr specialist akan diberikan obat, jadi Sayang obatnya karena akan dibelakang pemberiannya, dan anak saya adalah pasien titipan dari Klinik, padahal saat itu anak saya masuk dengan prosesnya umum walaupun saya ada asuransi swasta….Alasan yg tidak bisa saya terima, ketika nada saya mulai tinggi baru dokter memberikan resep untuk ditebus….Kurang lebih hampir 4 jam terpaksa di UGD menunggu jadwal Dr specialist (tidak ada pilihan selain menunggu jadwal Dr specialist, Krn dokter specialist mata saat itu di RS lain prakteknya malam Hari)

Tinggalkan komentar